jiwaku terbang pergi

jiwaku terbang pergi
disaat aku merelakan pemergianmu
tak pernah tergerak
untukku menghalangimu
mungkin itu kebahagiaanmu
mungkin itu memang jalan takdirku
mungkin itu pengakhiran hidupku bersamamu
maafkan aku
maaf kerna menutup sudah hati ini
tidak lagi kuterpalit terhadapmu
aku pergi kini
pergi meninggalkanmu
hanya merawat duka
yang engkau tinggalkan
telahku mengerti
telahku fahami
telahku lihat kini
kekuranganku
menagih kasih yang tak sudi
menyulam cinta sendiri
perginya aku
tanpa engkau sedari
tak kau sedari
tak kau sedari
akan kehilanganku
itulah aku
yang tak bermakna dalam hidupmu
maafkan aku
maafkan aku
maafkan aku...

stairway to heaven.....

no matter how long you wait for me
i cannot come to you crying to you like a fool
why are you waiting for me
without knowing i keep hurting you
please, just leave me...

i want to see you
i want to see you
as much as i hate myself for missing you
i want to cry
kneeling down in front of you
if only the whole thing had not happened...

the memory of crazily loving you is trying to find you
but i can't trap anymore under the excuse of love
i know i should not
but i am dying to see you
i want to see you...

i want to see you
i want to see you
as much as i hate myself for missing you
i want to cry
i want to believe that
this is the right way that i must live for you...

the memory of crazily loving you
is trying to find you
but i can't trap anymore under the excuse of love
i know i should not
but i am dying to see you
i really want to see you
but i'll miss you till i see my death...


SAHABAT

assalamualaikum...let me start with bismillahirrahmannirrahim...

dengan menyebut nama ALLAH YANG MAHA PEMURAH lagi MAHA PENYAYANGsegala puji bagi TUHAN SEMESTA ALAMYANG MAHA PEMURAH LAGI MAHA PENYAYANGYANG MENGUASAI HARI PEMBALASANhanya kepadaMU kami menyembahdan hanya kepadaMU kami memohon pertolongantunjukilah kami jalan yang lurusjalan orang2 yang ENGKAU kurniakan nikmatdan bukannya jalan orang yang KAU murkai dan sesatPERKENANKANLAH YA ALLAH.....

sukar menafsirkan apa yang tersirat di hati tatkalaseorang insan yang kita sayang yang bergelar sahabatsanggup memutuskan tali persaudaraan hanya keranasalah faham yang sering berlaku dalam setiap hubungan..,

sedar atau tidak, kita mensia2kan peluang yang diberiuntuk menjalani kehidupan ini bersama sahabatmengharungi suka duka bersama...

kita sering mendengar orang berkata...teman ketawa seribu yang sudi menjadi...namun teman menangis belum tentu seorang mampu menawarkan diri...

betapa bongkak dan takburnya kita jika memutuskan tali persaudaraandengan sahabat yang sering bersama kitaapakah begitu sempurna kita sehingga tidak layak bergandingan dengannya??apakah begitu hebat kita sehingga sanggup perkecilkan dirinya??apakah begitu bermakna kekasih kita yang belum tentu menjadi teman hidup kitaberbanding sahabat yang sering bersama kita tatkala susah dan senang??

wahai sahabat sekalian...bersyukurlah anda semua kerana masih mempunyai sahabat...hargailah sahabat ketika dia masih berada bersama kita...jangan nanti sesal tak sudah mengenang ksemptan yang kita siakan...jangan nanti ketika jenazah rakan disemadikan baru kita hendak meratap sayu...jangan nanti bila jenazah rakan kita dikembalikan ke tanah baru kita mencarinya...tatkala itu nasi sudah pun menjadi bubur...tatkala itu hilang sudah kesempatan untuk kita perbaiki hubungan sesama manusia...

wahai sahabat sekalian...hablu minallah wal hablu minannas...jaga hubungan dengan allah dan jaga hubungan dengan manusia...kepada ALLAH kita boleh memohon keampunan..bertaubat atas segala kesilapan...TETAPI....dengan manusia???apatah lagi jika insan itu sudah tiada lagi di dunia yang fana ini...sahabat...dunia ini hanya persinggahan...marilah kita perbaiki ukhwah sesama kita...semoga kita akan sentiasa berada dalam lingkungan keredhoan ALLAH...

andai ditakdirkan perpisahan menjengah tali persahabatan kita...redhoilah ketentuan ILLAHI...doakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan sahabat kita...semoga kita jua akan turut berbahagia...dan semoga perpisahan itu akan mengajar kita seribu satu erti...walaupun hati kita menangis pilu atas perpisahan itu...

maafkan aku wahai sahabat...tatkala luahan ini ditulis...airmata turut mengalir sekali...maafkan segala kekhilafanku...maafkan segala kesilapanku...aku tidak sempurna..aku masih mencari diriku...aku masih mencari tempat untuk bersandar harap..aku masih melakukan kesilapan...kerana ALLAH ingin mengujiku...sahabat..maafkan aku kerana melukakan hatimu...jujur ku akui kekhilafanku...ikhlas ku pinta kemaafan darimu...tidak mampu untuk aku menanggung bebanan ini...sungguh perit mengenangkan kisah lalu...semoga akan menjadi pedoman untuk perjuanganku akan datang...maafkan aku sahabat....ikhlas dariku yang merinduimu di kejauhan...

Pertemuan Kita Di Suatu Hari
Menitiskan Ukhwah Yang Sejati
Bersyukurku Ke Hadrat Ilahi
Di Atas Jalinan Yang Suci

Namun Kini Perpisahan Yang Terjadi
Dugaan Yang Menimpa Diri
Bersabarlah Di Atas Suratan
Ku Tetap Pergi Jua

Kan Ku Utuskan Salam Ingatanku
Dalam Doa Kudusku Sepanjang Waktu
Ya Allah Bantulah Hamba Mu

Mencari Hidayah Daripada Mu
Dalam Mendidikkan Kesabaranku
Ya Allah Tabahkan Hati Hamba Mu
Di Atas Perpisahan Ini

"Teman Betapa Pilunya Hati Menghadapi Perpisahan Ini.Pahit Manis Perjuangan Telah Kita Rasa Bersama. Semoga ALLAH
Meredhai Persahabatan Dan Perpisahan Ini. TeruskanPerjuangan"

Kan Ku Utuskan Salam Ingatanku
Dalam Doa Kudusku Sepanjang Waktu
Ya Allah Bantulah HambaMu

Senyuman Yang Tersirat Di Bibirmu
Menjadi Ingatan Setiap Waktu
Tanda Kemesraan Bersimpul Padu
Kenangku Di Dalam Doamu

Semoga Tuhan Berkatimu

masih mencari sinar...

Akan tiba saatnya
di mana kita harus berhenti mencintai
bukan karena kita putus asa mencintai
melainkan karena kita menyadari
orang yang kita cintai
lebih bahagia apabila kita melepaskannya
Walaupun aku dan dia tidak bersama
Namun aku puas dengan rasa
rasa cinta untuk mencintai dia
rasa yang membuatku bahagia
rasa yang membawaku melayang ke udara
rasa yang menggelora di dada
rasa yang membuatku buta
Terkadang aku tidak mngerti
rasa di dalam hati ini
yang selalu menghiasi
keseharianku hidup di bumi
Andaikan dia tahu dan mau mengerti
bahwa hanya dia yang ada di hati
hanya dia yang bisa mengisi
mengisi hati sanubari
yang membuatku selalu berseri
Namun semuanya tinggal penyesalan
semua tinggal khayalan
kekasih yang dicinta mungkin telah berganti hati
tak lagi menerima diri ini kembali
Memang semua adalah salahku
salah akan kekhilafanku
khilaf akan semua kata kataku
yang membuatnya bernafsu memutuskanku
tapi itulah kehidupan
kita masih muda, muda akan pengalaman
muda akan segala hal
dengan ego yang tinggi dan mau menang sendiri
Nasi telah menjadi bubur
namun rasa cintaku tak akan luntur
akan tetap kusimpan walaupun dunia ini hancur
atau aku hanya ngelantur
Padahal aku ingin kembali
kembali seperti dulu lagi
tapi semua hanya mimpi
dia tak mau kembali
Memang cinta tak harus memiliki

Montaj Makan Malam Aspirasi SISPA UniKL MIAT bersama ALPHA



Montaj ringkas sepanjang kursus bakal pegawai yang diadakan di Akademi Latihan Pertahanan Awam Malaysia (ALPHA) pada 15 - 20 Mac 2015 sempena Majlis Makan Malam Aspirasi SISPA UniKL MIAT bersama ALPHA

Persembahan Pudar dari GEL MARA COHORT 3 PHASE 2



persembahan yang dibawakan khas oleh ahli GEL MARA dalam program Shore Clean Up Project di Pantai Bukit Kluang.

Persembahan semasa program Shore Clean Up Project - Bilang



persembahan yang dibawakan khas oleh ahli GEL MARA dalam program Shore Clean Up Project di Pantai Bukit Kluang.

ASPIRASI KEM TAHUNAN GEL MARA

Kem Tahunan Global Excellence & Leadership (GEL) 2015 telah dilangsungkan dengan jayanya selama tiga hari bermula dari 24 hingga 26 April 2015 bertempat di Puteri Bayu Beach Resort, Pulau Pangkor, Perak. Kem tahunan yang bertemakan “GEL Cycle” ini memberi lebih pendedahan kepada para peserta mengenai tugasan serta misi yang perlu dilaksanakan oleh ahli GEL.

GEL merupakan satu organisasi dibawah Majlis Amanah Rakyat (MARA) yang dianggotai oleh mahasiswa dan mahasiswi berlatar belakangkan dari pelbagai Institusi Pengajian Mara (IPMA). Pertubuhan ini mengumpulkan pemimpin-pemimpin pelajar yang berkebolehan untuk dibentuk serta mengglobalkan kepimpinan mereka dan sekaligus menjadikan pelapis kepimpinan negera di masa hadapan.

PARA PESERTA KEM TAHUNAN GEL MARA SIRI III 2015

Kem Tahunan GEL pada kali ini menampilkan kelainan apabila peserta-peserta bukan sahaja diuji mental dan fizikal, malahan mereka turut didedahkan dengan elemen keusahawanan. Peserta-peserta menjelajah disekitar Pulau Pangkor sambil mengkomersialkan produk-produk Industri Kecil dan Sederhana (IKS) yang dihasilkan oleh usahawan MARA. Secara tidak langsung, peserta dapat mempelajari ilmu keusahawanan disamping meluaskan pasaran produk-produk tersebut.

Antara aktiviti-aktiviti lain yang dijalankan sepanjang kem ini meliputi jungle treking, berkayak, bengkel penulisan artikel, slot Model United Nation (MUN), forum perdana serta perbincangan dan pembentangan projek Social Service Outreach (SSO). Kem ini dilihat telah mencapai objektif penubuhan GEL iaitu “Breaking Barrier, Building Future” apabila para peserta telah berjaya menghasilkan satu Pelan Pembangunan Pelajar yang bakal membantu 20 pelajar terpilih dari SMK Pangkor dalam merangka dan membina masa depan yang lebih cemerlang. Diharapkan program seperti ini dapat diteruskan lagi dan menjadi model ikutan pertubuhan lain agar dapat melahirkan lebih ramai lagi pemimpin yang berkaliber bagi meneruskan legasi kepimpinan di negara kita.





PESERTA GEL  MARA DARI UNIKL MIAT

Rahsia dan Nikmat disebalik erti "SABAR"

MAKSUD "sabar" dalam konteks amalan batin ialah menahan hawa nafsu daripada dipengaruhi oleh sebarang gelora atau kegemparan hati atau tekanan jiwa atau perasaan atau rangsangan yang menimbulkan rasa marah atau berontak, resah- gelisah, tidak rela, sugul, kecewa atau putus asa, akibat daripada pengalaman menghadapi kesusahan, ketidak- selesaan atau sesuatu keadaan yang tidak disukai atau tidak diingini.

Kesabaran itu harus meliputi empat tindakan, iaitu:

* tabah dan tekun dalam mengerjakan taat atau ibadat kepada Allah;
* menahan diri daripada melakukan maksiat atau kemungkaran;
* memelihara diri daripada dipukau oleh godaan dunia, nafsu dan syaitan;
* tenang / teguh hati menghadapi cubaan atau musibat.

Sabar yang demikian itu adalah suatu tuntutan dalam agama dan merupakan satu ibadah, malah segala ibadat itu didirikan di atas sabar, kerana dalam mengerjakan ibadat itu kita terpaksa menanggung kepayahan dan pengorbanan.

Malah, dalam segala lapangan, kita perlu bersabar dan menangani segala kesukaran dan rintangan yang dihadapi. Orang yang gagal bersabar tidak akan tercapai matlamat dan manfaat ibadatnya.

Antara tujuan kita disuruh mempertahankan kesabaran itu ialah:

Pertama, supaya dapat mengerjakan ibadat dengan tenteram dan dapat mencapai kesempurnaan dan seterusnya mencapai matlamatnya. Jika tidak bersabar, tekanan dan ekoran daripada pelbagai kesukaran atau daripada padah pelbagai musibat menjadikan kita keluh-kesah, lalu kehilangan punca kekusutan dan pertimbangan. Keadaan ini tentulah akan mengganggu konsentrasi dan penghayatan dalam kerja ibadat, khususnya. Kadang-kadang sampai tidak dapat meneruskannya.

Kedua, untuk mencapai kejayaan (kebajikan dunia dan akhirat).

Antara firman Allah Taala tentang hal ini ialah: "Dan Kami jadikan antara mereka itu pemimpin yang memberi pertunjuk dengan perintah kami ketika mereka bersabar". (QS. 32:24); "Mereka itulah orang- orang yang dibalas (dikurniakan) bilik (martabat yang tinggi di syurga) kerana mereka bersabar (menjunjung taat kepada Allah), dan mereka dialu-alukan di dalamnya
(syurga) dengan penghormatan dan ucapan salam kesejahteraan (oleh para malaikat)". (QS. 25:75); "Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu dicukupkan ganjaran pahala mereka tanpa batas". (QS.
39:10);

Allah Taala menganjurkan kita supaya bersabar. Firman-Nya
(mafhumnya): "Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
(melakukan taat dan menghadapi musibat), teguhkanlah kesabaran kamu, tetapkanlah kewaspadaan serta siap siaga dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung (merebut syurga dan bebas dari neraka).
(QS. 3:200).

Apabila seseorang itu berjaya mempertahankan kesabarannya dalam keempat-empat keadaan tersebut di atas, maka tercapailah darjat istiqamah dan taat dengan mendapat ganjaran pahalanya yang besar. Orang itu tidak akan terjatuh ke jurang maksiat.

Saiyidina Ali Abu Talib k. a. w pernah bermadah, maksudnya: Jika engkau bersabar, takdir itu berlaku juga ke atas diri mu, tetapi engkau dikurniakan ganjaran pahala. Jika engkau tidak sabar pun, takdir tetap berlaku juga ke atas dirimu dan engkau berdosa.

DALAM konteks menghadapi ujian (qadhak) atau musibat atau mala petaka, seseorang hamba Allah itu, insya Allah, akan berjaya mengekalkan kesabarannya , jikalau dia sentiasa mengingati atau mengekalkan kesedaran tentang hakikat atau hikmat musibat itu, atau jika hamba Allah itu sentiasa menaruh sangkaan baik terhadap Allah Taala. Malah, dengan yang demikian, kesabaran dan keimanannya akan bertambah teguh.

Sebagai perbandingan tentang hakikat musibat itu, kita katakan ada seorang bapa yang melarang keras anaknya memakan sejenis makanan yang amat digemari oleh anaknya itu. Sebaliknya sang bapa itu memaksa anaknya memakan makanan biasa daripada bahan yang murah, walaupun dia cukup mampu membeli makanan istimewa yang menjadai kegemaran anaknya itu. Apakah penerimaan atau reaksi sang anak terhadap tindakan bapanya itu?

Dan apakah kata kita terhadap sang bapa itu? Mungkin ramai antara kita akan mengatakan sang bapa itu kedekut, bakhil, tidak bertimbangrasa dan sebagainya. Akan tetapi kita tidak harus menuduh sebarangan kepada sang bapa itu sebelum kita tahu apa tujuan dia bertindak demikian. Kita harus mencari sebab-musababnya.

Inilah tindakan wajar orang yang bersabar. Demikianlah antara cara kita berhadapan dengan keadaan yang tidak menyenangkan kita atau apabila menerima cubaan atau musibat yang ditakdirkan oleh Allah Taala ke atas diri kita. Kita tidak harus terus melenting marah atau kesal mengikut arus perasaan atau rangsangan nafsu dan syaitan, kerana kita tidak tahu rahsia hakikat dan hikmat di sebalik takdir itu.

Bandingannya, katakan kita tahu, tujuan sang bapa tersebut bertindak demikian adalah kerana anaknya itu sedang mengidap suatu penyakit yang mengikut doktor, sang anak itu akan menghadapi bahaya apabila memakan makanan kegemarannya itu.

Sekarang apa kata kita? Tidakkah tuduhan-tuduhan terhadap sang bapa tadi tergugur dengan sendirinya? Dan, sang anak itu pula, apa bila mengetahui tujuan bapanya itu, apakah wajar memarahi bapanya atau berkecil hati atau menyesali tindakan bapanya itu? Sekarang tentulah kita akan mengatakan, sang bapa itu adalah seorang bapa yang bertanggungjawab dan anaknya pula tidak sepatutnya menyesali tindakan bapanya yang demikian. Katakan lagi, sang bapa membawa anaknya itu ke hospital, lalu ditahan di wad hospital itu. Maka itu terpenjaralah sang anak di hospital, terpaksa berpisah dengan keluarga dan kawan-kawanya. Selain itu dia terpaksa minum dan menelan ubat-ubat yang pahit dan disuntik. Rawatan seterunya ialah pembedahan.

Pada zahirnya, sang anak itu menderita terseksa, tetapi apabila diyakini, bahawa 'seksaan' itu adalah untuk menyelamatkannya daripada ancaman dan seksaan sebenar yang berpanjangan daripada penyakit yang dihidapinya itu, maka 'seksaan' sementara itu seharusnya diterima dengan hati terbuka, penuh rela, tenang, dan sabar.

Demikianlah semestinya penerimaan kita terhadap musibat atau ujian drpd Allah Taala. Sebenarnya penyakit itu sendiri merupakan suatu cubaan atau musibah. Melalui penyakit, kita diuji oleh Allah Taala sejauh mana kesabaran dan keimanan kita, sejauh mana dan bagaimana usaha atau ikhtiar kita merawatinya, sama ada dengan cara yang bersendikan tawakal dan tafwid atau melibatkan perbuatan syirik, yakni bergantung kepada yang lain daripada Allah dan melakukan perkara-perkara mungkar yang lain.

Dan, kalau ditakdirkan usaha rawatan itu gagal dan penyakit itu bertambah tenat, maka itu adalah ujian yang lebih besar, khususnya kepada pengidap penyakit itu. Kalau penyakit itu akhirnya membawa maut, maka ujian itu melibatkan keluarga pula. Hikmat dan hakikat di sebalik apa yang ditakdirkan Allah itu, sama ada yang baik ataupun yang buruk, kita tidak tahu.

Sebab itu kita perlu bersabar menerima dan menanggungnya. Kita sebagai hamba Allah hendaklah menghadapinya dengan hati yang tenang, penuh kerelaan, penuh kesabaran; di samping berikhtiar mengatasinya dengan seberapa daya mengikut kemampuan kita sebagai manusia, hamba Allah.

Untuk mewujudkan kesabaran, kita hendaklah sentiasa menyedari, bahawa kadar dan waktu berlakunya kesusahan atau musibat itu adalah di bawah takdir Allah Taala yang maha berkuasa. Ketetapan kadar itu tidak bertambah atau berkurang dan waktunya tidak terdahulu atau terkemudian.

Dan, untuk memelihara atau mengekalkan kesabaran itu pula, kita hendaklah sentiasa mengingati bahawa kesabaran itu bakal dibalas dengan ganjaran kebajikan dan pahala yang disimpan khas oleh Allah Taala.

Demikianlah, kesabaran itu merupakan ubat yang paling pahit tetapi paling mujarrab.

Yakinlah, keberkatan daripada kesabaran itu membawa manfaat kepada kita sekali gus menolak mudarat daripada kita. Sebagai ubat, pahitnya hanya sesaat, tetapi manisnya berpanjangan. Wallahu a'lam.

Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami menerangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.

Dari Abdullah bin 'Amr R. A, Rasulullah S. A. W bersabda: " Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..."

KEKUATAN HATI

Assalamualaikum wbt. Satu diantara kekuatan yang Allah kurniakan kepada umat islam ialah zikrullah. Saya merasakan orang-orang islam pada hari ini tidak begitu memanafaatkan aktiviti yang amat penting ini. Dalam kitab sohih Muslim, Nabi saw pernah bersabda " Sabbaqal mufarradun " yang bermaksud "Telah mendahului mereka yang tersendiri ". Lantas Nabi memuji golongan ini. Golongan yang di gelar oleh baginda sebagai Al mufarradun. Golongan yang tersendiri. Kata Nabi mereka mendahului orang-orang lain.

Lantas para sahabat ra bertanya kepada baginda. Siapakah sebenarnya golongan Al mufarradun ini. Maka Nabi menjawab mereka ialah golongan lelaki dan wanita yang banyak berzikir kepada Allah swt. Itulah golongan istimewa yang mendapat pujian. Lantas di zaman dahulu khususnya di zaman Nabi , para sahabat dan di peringkat awal islam, zikir terutamanya zikir dengan hati ini amat diutamakan. Sebab itu ketika itu umat islam berjiwa tenang. Umat islam sentiasa di kurniakan ilham sehingga mereka mampu menghadapi masalah-masalah yang besar dan kemudiannya dapat menewaskan musuh mereka dan menegakkan empayar islam.

Mereka dapat melakukan demikian kerana mereka memperolehi kekuatan dari dalam bukan dari luar. Mereka tidak mengadu tentang orang lain berhubung dengan kesilapan diri sendiri tidak seperti kita orang islam pada hari ini. Jika berlaku apa-apa masalah pada umat islam kita dengan cepat salahkan barat, salahkan yahudi, salahkan yang itu dan ini tetapi tidak pernah salahkan diri kita sendiri yang cuai, leka, alpa, yang tidur banyak dan seumpamanya. Semuanya orang lain salah dan kita tidak pernah bersalah. Umat dahulu mereka banyak bermuhasabah tentang diri mereka sendiri. Ia benar kadangkala musuh pun memainkan peranan untuk menghancurkan islam. Itu tidak boleh kita nafikan, tetapi umat dahulu, mereka lebih banyak memberikan tumpuan tentang dalaman, diri dan kecuaian mereka sebab mereka menyedari jika mereka terus menerus cuai, mereka akan kalah.

Justeru mereka banyak berzikir, muhasabah diri sendiri, perbaikki diri mereka, akhirnya alhamdulillah Allah memberikan pertolongan dan bantuan kepada mereka. Seperti apa yang saya katakan tadi satu diantara aktiviti yang amat mereka utamakan ialah zikrullah. Sebenarnya tuan-tuan dan puan-puan yang di muliakan, jika kita benar-benar berzikir, memberi tumpuan kepada zikir sebagai contoh kita berkata Allah, ataupun subhanallah, mengulang-ulanginya secara berterusan mungkin sehari memakan masa 8 - 10 minit tetapi dengan penuh khusyuk. Yang paling penting yang hendak ditekankan pada pagi ini ialah zikir dengan penuh khusyuk. Bukan zikir dengan lisan tetapi mata terbeliak melihat kesana kesini. Bukan zikir dengan lidah tetapi hati menerawang kesana sini, tetapi dengan penuh khusyuk,masyaallah otak kita akan menjadi lebih cemerlang dan kemudiannya seluruh badan kita menjadi lebih baik.

Mengikut satu kajian yang di buat oleh seorang Professor daripada Harvard Medical School iaitu Professor Herbert Benson. Mereka yang meditasi, ini bahasa orang barat. Mereka tidak faham zikrullah. Mereka hanya faham meditation. Tidak mengapa sebab zikrullah yang di lakukan dengan khusyuk menyamai dan melebihi meditation. Ada yang sama tetapi sudah pasti ada yang berbeza dan malah lebih. Tapi kita sekadar nak berbincang bab meditasi untuk kita faham perubahan biologi yang berlaku dalam diri kita ketika kita berzikrullah dengan penuh khusyuk. Maka berkata Dr. Benson mereka yang bermeditasi secara mendalam, mereka sebenarnya sedang menghilangkan tekanan pada diri mereka sebab ketika meditasi yang sedang mereka lakukan otak menggunakan 17 % lebih rendah oksigen daripada biasa. Ini satu yang cukup luarbiasa. Denyutan jantung mereka juga lebih rendah daripada orang lain. Maksudnya tekanan pada jantung tidak ujud. Ketiganya otak mengeluarkan satu gelombang, gelombangnya bernama Gelombang Theta ataupun Theta Wave.

Kebiasaan jika kita sedang berfikir sekarang, kita sedang mengeluarkan Gelombang Beta, tetapi jika kita sedang berzikir dengan penuh khusyuk dan ketika itu kita melupakan kesemua apa yang berlaku diluar sana, itu yang kita maksudkan zikir yang khusyuk. Ketika itu otak kita mengeluarkan gelombang baru yang bernama Theta. Gelombang inilah gelombang ketenangan. mengikut pakar-pakar yang mengkaji ketika itulah sistem badan kita berubah. Disamping otak kita berubah dan mendapat kekuatan baru, badan kita keseluruhannya juga berubah. Antara kajian yang menarik ialah, kajian yang berkaitan dengan sistem Imiul atau sistem pertahanan badan. Mereka dapati golongan yang banyak bermeditasi mereka sebenarnya mempunyai sistem pertahanan badan yang lebih mantap daripada orang lain terutama orang yang sentiasa sibuk kesana kemari dan sentiasa sibuk hendak mengambil tahu tentang orang lain. Mereka hidup dengan jiwa yang tidak pernah tenang dan hidup dalam keadaan penuh tekanan, sistem pertahanan mereka rendah dan mereka senang di timpa penyakit. Sebaliknya orang yang banyak bermeditasi sistem pertahanan mereka mantap. Mereka jarang mendapat penyakit.

Ada satu kajian bagi wanita yang banyak berzikrullah atau bermediatasi, mereka mengeluarkan satu bahan khas yang dapat membunuh sel-sel tumbuhan yang wujud di payudara mereka. Ini satu kajian khas dan penemuannya juga kita anggap special. Ketika bermeditasi darah mengeluarkan satu bahan khas yang dapat membunuh sel-sel tumbuhan dalam payudara. Itulah kehebatan yang ada pada meditasi dan zikrullah yang dilakukan dengan penuh khusyuk ialah meditasi di tahap yang tinggi.

Saya mengatakan tadi mereka yang berzikrullah menyamai orang-orang yang bermeditasi dan juga mengatasi golongan ini. Sama sebab perubahan badan yang berlaku tadi akan dirasai oleh orang bermeditasi dan zikrullah dengan khusyuk. Dimana lebihnya. Lebih kerana mereka akan mendapat ilham special. Ilham ini berpandukan janji Allah yang berbunyi " Waman ja hadu fiina lanah diyannakum subulana" " Orang yang bersungguh-sungguh membersihkan dirinya melawan hawa nafsunya, kami yakni Allah akan tunjukkan jalan-jalan kami kepada mereka. Itu yang lebih, dengan cara demikian mereka mendapat petunjuk, ilham dan juga jalan keluar daripada masalah yang mereka hadapi setiap hari.

Lantas tuan-tuan dan puan-puan yang saya muliakan, marilah kita sama-sama mendekati Allah dengan banyak berzikir dan sudah pastinya zikir yang paling pokok ialah solat yang dilakukan dengan khusyuk , jangan abaikannya kerana jika dilakukan kesemuanya ini dengan khusyuk, kita akan menjadi insan yang special, kita akan mendapat banyak faedah dalam diri kita sendiri dan kita akan mendapat ilham dan petunjuk daripada Allah. Jangan abaikan kekuatan ini dan kemudian mencari kekuatan yang lain. Inilah kekuatan yang paling asas yang perlu kita manafatkan insyaallah.

Allah Maha Pengasih

Sepasang suami isteri yang sudah menikah selama 7 tahun dan memiliki 3 orang anak, terlibat dalam sebuah pertengkaran hebat.

Begitu hebatnya pertengkaran mereka, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bercerai, mengakhiri kehidupan rumah tangga mereka secepat mungkin.

Mereka menemui seorang peguam, untuk melangsungkan perundingan pembagian harta diantara mereka, perundingan berlangsung lancar, namun akhirnya sebagian besar masalah terselesaikan, baik tanah, rumah, dan semua aset harta mereka dapat dibagi dan mencapai kepuasan kedua belah pihak.

Hanya satu hal tidak ditemukan jalan keluarnya, yaitu mengenai pembagian anak [jangan lupa anak mereka tiga orang], baik si suami mahupun si isteri sama sama ingin mengasuh 2 anak, tidak ada yang mahu mengalah, dan anak tidak mungkin dibelah dua seperti pada Zaman Sulaiman dulu.

Akhirnya mereka menemui seorang tokoh agama, meminta nasehat bagaimana jalan keluar yang harus ditempuh.

Sang Imam akhirnya memberika jalan keluar yang bijak, yaitu mereka diminta menunda perceraiannya selama satu tahun, mereka harus menambah satu orang anak selama satu tahun, bila Tuhan mengizinkan perceraian mereka, Tuhan akan memberikan tambahan satu anak, total menjadi 4 anak, sehingga mudah untuk dibagi diantara mereka berdua.

Karena si suami dan si isteri sangat serius untuk bercerai, mereka berusaha keras untuk menambah anak, dan akhirnya mereka berhasil.

Setahun kemudian, ketika Sang Imam berjalan jalan, beliau bertemu dengan pasangan suami isteri ini, sedang bergandengan tangan dengan mesra, sehingga Sang Imam bertanya, : "Apakah Kalian tidak berhasil menambah anak sehingga kalian batal bercerai?".

Sang Suami lalu menjawab : "Tuhan maha pengasih, Dia memberikan kami tambahan anak, tapi sekaligus juga memberikan isyarat agar kami saling memaafkan dan saling mengasihi, kami memutuskan untuk tidak bercerai".

"Bagaimana Tuhan memberikan isyaratNya?", tanya Sang Imam.

"Tuhan memberikan kami tambahan anak, bukan satu anak, tapi dua anak, anak kembar !!".

Beberapa hikmah:

1. Menunda tindakan negatif sering bermanfaat, apalagi ketika seseorang sedang dikuasai emosi. Ada baiknya jika kita sedang marah kita menunda sesuatu yang ingin kita lakukan. Betapa banyak penghuni penjara yang menyesal: mengapa ketika marah memukuli isteri/anak/dsb sampai tewas....

2. Mampu mengendalikan marah [emosi] adalah kunci kebaikan, sehingga nabi saw menekankan laa taghdhab [jangan marah] kepada sahabatnya.

3. Kisah diatas menunjukkan kasih sayang Allah, tetapi ada yang lebih baik daripada kisah diatas yaitu pasangan suami isteri yang selalu berhasil meredam pertengkaran mereka. Mungkin keluar rumah meninggalkan isteri/suami yang marah untuk sebentar kemudian kembali membawa buah tangan/peralatan baru kesukaannya akan membuatnya tersenyum, meminta maaf dan berfikir betapa baiknya suaminya/isterinya.

4. Pertengkaran itu lumrah rumah tangga. Dengan pertengkaranlah keharmonisan semakin terasa nikmat. Orang bijaksana akan menikmati pertengkaran dan masa-masa setelahnya dengan tetap mengendalikan suasana agar tidak sampai keluar dari sunnah Nabi saw. Karena pertengkaran itu seperti api: sedikitnya bermanfaat tetapi besar dan luasnya membinasakan.

Sanggupkah Anda ? ( kisah anak dan ibu )

Kisah ini berlaku hampir 1 tahun yg lalu, seorang ibu tua dibawa oleh anak lelakinya yang tinggal di bandar menziarahi ahli keluarga di sebuah kampung.

Sekembali dari tempat ziarah, si ibu kelihatan terkocoh-kocoh, pantas berlari keluar dari kereta. Langkahnya agak tergopoh-gopoh menaiki anak tangga rumah. Fikir si anak yang masih belum sempat menarik handbrake keretanya, pasti si ibu bergegas untuk segera menunaikan solat Maghrib kerana azan telah berkumandang di surau yang berdekatan. Tapi bila dia mula menjejaki anak tangga,

"Subhanallah!" si anak terkejut melihat najis bejejeran di anak tangga dan dilaman rumah. "Mak sakit perut rupanya," bisik hatinya. Tanpa berlengah segera disinsingnya lengan baju dan kaki seluar. Najis disodok dan dibuangkan. Getah paip ditarik lalu dialirkan air menuruni anak tangga. Ibu yang sudah selesai membersihkan diri dan solat Maghrib terkocoh-kocoh sekali lagi menanggalkan telekung, mencapai baldi dan gayung dalam langkah yang terhencut-hencut cuba menuruni anak tangga. Terpana si ibu di muka pintu melihat anak-anak tangga sudah dimop bersih, seperti hilang akal sejenak.

"Tak sembahyang Maghrib ke?" Tanya ibu kepada si anak dalam keadaan serba-salah. "Tak apalah mak, saya musafir, Maghrib tu di jamak takhir dengan Isyak nanti." Si ibu tak terkata apa. Tangan kanan masih memegang baldi. Tangan kiri pula memaut grill pintu. Matanya terus memerhatikan si anak, dalam hati penuh sebak dan keharuan, mengucap puji syukur pada Allah kerana anak yang diasuh sebesar dua tapak jari, dicucikan najisnya setiap hari itu, buat pertama kalinya menyucikan najis ibunya pula hari ini.

"Ya Allah! begini mulia rahmatmu mengurniakan hamba mu ini anak yang soleh, dia mengenang jasa Ya Allah! dan membalas budi, aku bersyukur padamu.... aku bersyukur pada mu Ya Allah!" sempat si ibu memanjatkan doa dalam hati. Terasa benar maruahnya dihargai, tawadhuk sungguh mengecapi nikmat kasih....... Rentetan dari peristiwa itu, dapat dilihat keberkatan dalam hidup si anak kerana apa saja kerja yang dibuat terasa dipermudahkan oleh Allah. Inilah yang dikatakan keberkatan memuliakan insan yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Hadis Nabi saw :

"Hinalah umatku, hinalah umatku, dimana dalam sisa usia orang tua mereka, tidak dimanfaatkan apa-apa untuk meraih rahmat dari Allah SWT"

Kisah Anak Derhaka

Hairan saya melihat beberapa orang kampung berkumpul di kedai pada tengah hari itu. I September 1994. Serius mereka berbual hingga dahi berkerut-kerut. Lepas seorang bercerita yang lain menggeleng -gelengkan kepala. Pasti ada sesuatu yang 'besar' sedang mereka bincangkan, kata saya di dalam hati . Setelah injin motosikal di matikan, saya berjalan ke arah mereka.

" Bincang apa tu ? Serius aku tengok," saya menyapa.
" Haaa... Din, kau tak pergi tengok budak perempuan tak boleh keluar dari kubur emak dia ?" kata Jaimi, kawan saya.
" Budak perempuan ? Tak boleh keluar dari kubur ? Aku tak fahambah," jawab saya. Memang saya tak faham kerana lain benar apa yang mereka katakan itu.
" Macam ni," kata Jaimi, lalu menyambung, " di kubur kat kampung Batu 10 tu, ada seorang budak perempuan tolong kebumikan emak dia, tapi lepas itu dia pula yang tak boleh keluar dari kubur tu. Sekarang ni orang tengah nak keluarkan dia... tapi belum boleh lagi ".
" Kenapa jadi macam tu ? " saya bertanya supaya Jaimi bercerita lebih mendalam. Patutlah serius sangat mereka berbual..

Jaimi memulakan ceritanya. Kata beliau, memandangkan semalam adalah hari kelepasan semperna Hari Kebangsaan, budak perempaun berumur belasan tahun itu meminta wang daripada ibunya untuk keluar bersama kawan-kawan ke Bandar Sandakan. Bagaimana pun, ibunya yang sudah berusia dan sakit pula enggan memberikannya wang. " Bukannya banyak, RM 20 aja mak !" gadis itu membentak. " Mana emak ada duit. Mintak dengan bapa kamu," jawab ibunya, perlahan. Sambil itu dia mengurut kakinya yang sengal. Sudah bertahun-tahun dia mengidap darah tinggi, lemah jantung dan kencing manis. " Maaak... kawan-kawan semuanya keluar. Saya pun nak jalan jugak," kata gadis itu. " Yalah, mak tau... tapi mak tak ada duit," balas ibunya. " RM 20 aja !" si gadis berkata. " Tak ada ," jawab ibunya. " Emak memang kedekut !" si gadis mula mengeluarkan kata-kata keras. " Bukan macam tu ta..." belum pun habis ibunya menerangkan, gadis tersebut menyanggah, katanya, " Ahhh... sudahlah emak ! Saya tak mau dengar ! " " Kalau emak ada du... " ibunya menyambung , tapi belum pun habis kata-katanya, si gadis memintas lagi, katanya ; " kalau abang, boleh, tapi kalau saya minta duit, mesti tak ada !" Serentak dengan itu, gadis tersebut menyepak ibunya dan menolaknya ke pintu. Si ibu jatuh ke lantai . " Saida.. Sai.. dddaaa.." katanya perlahan sambil mengurut dada. Wajahnya berkerut menahan sakit.

Gadis tersebut tidak menghiraukan ibunya yang terkulai di lantai. Dia sebaliknya masuk ke bilik dan berkurung tanda protes. Di dalam bilik, di balingnya bantal dan selimut ke dinding. Dan Sementara diluar, suasana sunyi sepi. Hampir sejam kemudian, barulah gadis tersebut keluar. Alangkah terkejutnya dia kerana ibunya tidak bergerak lagi. Bila di pegang ke pergelangan tangan dan bawah leher , tidak ada lagi nadi berdenyut. Si gadis panik. Dia meraung dan menangis memanggil ibunya, tapi tidak bersahut. Meraung si gadis melihat mayat ibunya itu. Melaui jiran-jiran, kematian wanita itu di beritahu kepada bapa gadis yang bekerja di luar.

Jaimi menyambung ceritanya ; " Mak cik tu di bawa ke kubur pukul 12.30 tadi. Pada mulanya tak ada apa-apa yang pelik, tapi bila mayatnya nak di masukkan ke dalam kubur, ia jadi berat sampai dekat 10 orang pun tak terdaya nak masukkannya ke dalam kubur. Suaminya sendiri pun tak dapat Bantu. " Tapi bila budak perempuan tu tolong, mayat ibunya serta-merta jadi ringan. Dia seorang pun boleh angkat dan letak mayat ibunya di tepi kubur." Kemudian gadis berkenaan masuk ke dalam kubur untuk menyambut jenazah ibunya. Sekali lagi beramai-ramai penduduk kampung mengangkat mayat tersebut dan menyerahkannya kepada gadis berkenaan. Tanpa bersusah payah, gadis itu memasukkan mayat ibunya ke dalam lahad.

Namun apabila dia hendak memanjat keluar dari kubur tersebut, tiba-tiba kakinya tidak boleh di angkat . Ia seperti di paku ke tanah. Si gadis mula cemas. " Kenapa ni ayah ?" kata si gadis. Wajahnya serta-merta pucat lesi. " Apa pasal," Si ayah bertanya. " Kaki Saida ni.. tak boleh angkat !" balas si gadis yang kian cemas. Orang ramai yang berada di sekeliling kubur mula riuh. Seorang demi seorang menjenguk untuk melihat apa yang sedang berlaku. " Ayah, tarik tangan saya ni. Kaki saya terlekat... tak boleh nak naik," gadis tersebut menghulurkan tangan ke arah bapanya.

Si bapa menarik tangan anaknya itu, tetapi gagal. Kaki gadis tersebut melekat kuat ke tanah. Beberapa orang lagi di panggil untuk menariknya keluar, juga tidak berhasil.

" Ayah... kenapa ni ?? !! Tolonglah Saida , ayah.." si gadis memandang ayah dan adik-beradiknya yang bertinggung di pinggir kubur. Semakin ramai orang berpusu ke pinggir kubur. Mereka cuba menariknya beramai-ramai namun sudah ketentuan Allah, kaki si gadis tetap terpasak di tanah. Tangisannya bertambah kuat.

" Tolong saya ayah, tolong saya... kenapa jadi macam ni ayah?" kata si gadis sambil meratap.

" Itulah, kamu yang buat emak sampai dia meninggal . Sekarangayah pun tak tau nak buat macam mana," jawab si ayah selepas gagal mengeluarkan anaknya itu.

Dia menarik lagi tangan gadis yang berada di dalam kubur tapi tidak berganjak walau seinci pun. Kakinya tetap terpahat ke tanah.

" Emak... ampunkan Saida emak, ampunkan Saida..." gadis itu menangis . Sambil itu di peluk dan di cium jenazah kiblat. Air matanya sudah tidak boleh di empang lagi.

" Maafkan Saida emak, maafkan , Saida bersalah, Saida menyesal... Saida menyesal.. Ampunkan Saida emak," dia menangis lagi sambil memeluk jenazah ibunya yang telah kaku.

Kemudian gadis itu menghulurkan lagi tangannya supaya boleh ditarik keluar. Beramai-ramai tangannya supaya boleh di tarik keluar. Beramai-ramai orang cuba mengeluarkan nya namun kecewa. Apabila terlalu lama mencuba tetapi gagal, imam membuat keputusan bahawa kubur tersebut perlu dikambus. " Kita kambus sedikit saja, sampai mayat ibunya tak dapat di lihat lagi. Kita tak boleh biarkan mayatnya macam tu aja... kalau hujan macam mana ? " kata imam kepada bapa gadis berkenaan.

" Habis anak saya ?" tanya si bapa.

" Kita akan terus cuba tarik dia keluar. Kita buat dua-dua sekali, mayat isteri awak di sempurnakan, anak awak kita selamatkan," balas imam.

Lelaki berkenaan bersetuju. Lalu seperti yang di putuskan, upacara pengebumian terpaksa di teruskan sehingga selesai, termasuk talkinnya. Bagaimana pun kubur di kambus separas lutut gadis saja, cukup untuk menimbus keseluruhan jenazah ibunya. Yang menyedihkan , ketika itu si gadis masih di dalam kubur. Bila talking di baca, dia menangis dan meraung kesedihan. Sambil itu dia meminta ampun kepada ibunya dengan linangan air mata. Selesai upacara itu, orang ramai berusaha lagi menariknya keluar. Tapi tidak berhasil. " Bila dah lama sangat, aku balik kejap untuk makan. Dah lapar sangat. Lepas itulah aku singgah ke kedai ni. Lepas ni aku nak ke kubur lagi. Nak tengok apa yang terjadi," kata Jaimi.

" Aku pun nak pergilah," kata saya. Lalu kami semua menunggang motosikal masing-masing menuju ke kubur. Kami lihat orang ramai sudah berpusu-pusu di sana. Beberapa buah kereta polis juga kelihatan di situ. Saya terus berjalan pantas menuju kubur yang di maksudkan dan berusaha menyusup ke celah-celah orang ramai yang sedang bersesak-sesak.

Setelah penat berusaha, akhirnya saya berjaya sampai ke barisan paling hadapan. Malangnya saya tidak dapat melihat gadis tersebut kerana di depan kami telah di buat kepungan tali. Kubur itu pula beberapa puluh meter daripada kami dan terlindung oleh kubur serta pokok-pokok rimbun. Di dalam kepungan itu, anggota-anggota polis berkawal dengan senjata masing-masing.

Nasib saya memang baik hari itu. Dua tiga orang daripada polis berkenaan adalah kenalan saya.

" Pssstt... Raie... Raie.. Psstt," saya memanggil , Raie yang perasan saya memanggilnya mengangkat tangan.

" Boleh aku tengok budak tu ?" saya bertanya sebaik saja dia datang ke arah saya. " Mana boleh . Keluarga dia aja yang boleh," jawabnya perlahan-lahan seperti berbisik. Sambil itu dia menjeling ke kiri dan kanan khuatir ada orang yang tahu.

" Sekejap aja. Bolehlah..."saya memujuk.

Alhamdulillah, setelah puas di pujuk dia mengalah. Tanpa berlengah, saya mengusup perlahan-lahan dan berjalan beriringan dengan Raie seolah-olah tidak melakukan apa-apa kesalahan. Namun demikian dada saya berdebar kencang. Pertama ,risau, takut di halau keluar. Kedua ; tidak sabar hendak melihat apa yang sedang berlaku kepada gadis berkenaan.

Selepas meredah kubur-kubur yang bertebaran, akhirnya saya sampai ke pusara yang di maksudkan. Di pinggir kubur itu berdiri dua tiga orang polis memerhatikan kedatangan saya.

Raie mendekati mereka dan berbisik-bisik. Mungkin dia merayu supaya saya tidak di halau. Alhamdulillah, saya lihat seorang polis yang berpangkat mengangguk-angguk. Raie terus memanggil saya lalu memuncungkan bibirnya ke arah sebuah kubur.

Bila di jenguk kedalam , dada saya serta-merta terasa sebak. Saya lihat gadis berkenaan sedang duduk di atas tanah kubur sambil menangis teresak-esak. Sebentar kemudian dia memegang tanah berhampiran lahad dan merintih ; "Emak... ampunkanlah Saida, Saida sedar, saida derhaka pada emak, Saida menyesal, Saida menyesal.."

Selepas mengesat air jernih yang terus berjejeran daripada mata yang bengkak, gadis tersebut menangis lagi memohon keampunan daripada arwah ibunya. " Emak... lepaskanlah kaki saya ni. Ampunkan saya, lepaskan saya," Di tarik-tariknya kaki yang melekat di tanah namun tidak berhasil juga.

Saya lihat bapa dan adik-beradiknya menangis, di pinggir kubur. Nyata mereka sendiri tidak tahu apa lagi yang hendak di buat untuk menyelamatkan gadis berkenaan.

" Sudahlah tu Saida... makanlah sikit nak ," rayu bapanya sambil menghulurkan sepinggan nasi juga segelas air. Si gadis tersebut langsung tidak mengendahkan. Malah memandang ke atas pun tidak. Dia sebaliknya terus meratap meminta ampun daripada arwah ibunya.

Hampir menitis air mata saya melihat Saida . Tidak saya sangka, cerita datuk dan nenek tentang anak derhaka kini beralaku di depan mata.

Begitu besar kekuasaan Allah. Memang betullah kata para alim ulama, dosa menderhakai ibi bapa akan di balas 'tunai'.

Malangnya saya tidak dapat lama di sana. Cuma 10 - 15 minit saja kerana Raie memberitahu, pegawainya mahu saya berbuat demikian. Mahu tidak mahu , terpaksalah saya meninggalkan kubur tersebut. Sambil berjalan kedengaran lagi Saida menangis dan meratap " Ampunkan saya emak, ampunkan saya saya, Ya Allah, lepaskanlah kaki ku ini, aku bertaubat, aku insaf..."

Lantas saya menoleh buat kali terakhir. Saya lihat bapa Saida dan adik beradiknya sedang menarik tangan gadis itu untuk di bawa keluar, tapi seperti tadi, tidak berhasil. Seorang polis saya lihat mengesatkan air matanya.

Semakin lama semakin ramai orang berhimpun mengelilingi perkuburan itu. Beberapa kereta polis datang dan anggotanya berkawal di dalam kepungan lengkap dengan senjata masing-masing. Wartawan dan jurugambar berkerumun datang untuk membuat liputan tetapi tidak di benarkan . Mereka merayu bermacam-macam cara, namun demi kebaikan keluarga gadis , permintaan itu terpaksa di tolak.

Matahari kian terbenam, akhirnya tenggelam dan malam merangkak tiba. Saida masih begitu. Kaki terlekat di dalam kubur ibunya sementara dia tidak henti-henti meratap meminta keampunan. Saya pulang ke rumah dan malam itu tidak dapat melelapkan mata. Suara tangisannya yang saya terngiang-ngiang di telinga.

Saya di beritahu ,sejak siang, tidak ada secebis makanan mahupun minuman masuk ke tekaknya. Seleranya sudah mati. Bapa dan adik beradiknya masih tetap di sisi kubur membaca al-Quran, Yassin dan berdoa. Namun telah di sebutkan Allah, menderhaka terhadap ibu bapa adalah dosa yang sangat besar. Saida tetap tidak dapat di keluarkan.

Embun mula menitis. Saida kesejukan pula. Dengan selimut yang di beri oleh bapanya dia berkelubung. Namun dia tidak dapat tidur. Saida menangis dan merayu kepada Allah supaya mengampunkan dosanya. Begitulah yang berlaku keesokannya. Orang ramai pula tidak susut mengerumuni perkuburan itu. Walaupun tidak dapat melihat gadis berkenaan tapi mereka puas jika dapat bersesak-sesak dan mendengar orang-orang bercerita.

Setelah empat atau lima hari terperangkap, akhirnya Saida meninggal dunia. Mungkin kerana terlalu lemah dan tidak tahan di bakar kepanasan matahari pada waktu siang dan kesejukan di malam hari. Mungkin juga kerana tidak makan dan minum. Atau mungkin juga kerana terlalu sedih sangat dengan apa yang di lakukannya.

Allah Maha Agung... sebaik Saida menghembuskan nafas terakhir, barulah tubuhnya dapat di keluarkan. Mayat gadis itu kemudian di sempurnakan seperti mayat-mayat lain.

Kuburnya kini di penuhi lalang. Di bawah redup daun kelapa yang melambai-lambai, tiada siapa tahu di situ bersemadi seorang gadis yang derhaka.

Kisah Berhutang 5 Sen

Ustaz Halim (bukan nama sebenar), telah diganggu dengan suatu mimpi yang dia sendiri tidak memahaminya. Berbulan bulan dia tidak lelap tidur kerana mimpi tersebut. Dia bermimpi datang seorang lelaki yang dalam keadaan yang amat terseksa dan melambai-lambaikan tangan kepadanya dengan berkata " tolong bebas kan aku". Setelah bersolat hajat, bertanya dengan orang-orang 'alim akhirnya dia telah bertanya dengan ibunya dimanakah kubur bapanya.

Ibunya bercerita, ketika berlaku serangan Jepun di Tanah Melayu, dia telah terpisah dengan suaminya. Hampir 40 tahun berlalu dia tidak pernah dengar langsung khabar berita. Maklumat yang diketahui ayahnya telah terbunuh ketika perang Jepun dahulu. Setelah berlalu beberapa bulan, Ustaz Halim tidak jemu-jemu bermunajat dan berdoa agar Allah memberikan petunjuk supaya dia dapat menyelesaikan mimpinya.

Mengikut orang-orang 'alim, orang yang memanggilnya didalam mimpi tersebut ialah roh ayahnya. Ustaz Halim sentiasa berdoa kepada Allah supaya mengampuni dosa ayahnya dan melepaskan siksaan yang diderita oleh ayahnya. Namun setelah dua tahun berlalu dia masih diganggu oleh mimpi tersebut lagi.

Masa berlalu, akhirnya dia dapat maklumat bahawa sebenarnya ayahnya baharu meninggal lebih kurang dua tahun yang lalu. Maklumat yang diterima, ayahnya adalah seorang yang berjaya dalam perniagaan dan telah banyak melakukan amal kebajikan untuk kabaikan Islam. Setelah terpisah ketika perang Jepun, aruah ayahnya telah berikthiar mencari isterinya namun tidak berjumpa. Ayahnya mendapat tahu isterinya telah meninggal dunia kemudian telah mendirikan rumahtangga dengan isteri kedua dan dikurniakan dengan lima orang anak perempuan.

Ustaz Halim telah pergi ke rumah ibu tirinya untuk mengetahui jika ayahnya dahulu ada meninggalkan apa-apa hutang yang belum selesai. Ibu tirinya dan adik-adik tirinya tidak memberikan kerjasama yang baik setelah mengetahui bahawa Ustaz Halim adalah juga waris kepada simati. Dia takut Ustaz Halim akan menuntut haknya daripada harta simati. Bagimanapun daripada peguam keluarga ayahnya memberitahu bahawa semua hutang simati telah dijelaskan dan tidak ada satu pun yang tinggal.

Ustaz Halim terus menyiasat, kepada semua kenalan aruah bapanya dan memohon semua kenalan bapanya jika ada salah dan silap ketika dia hidup harap diampunkan.

Masa berlalu, mimpi masih terus menganggu.

Suatu hari Ustaz Halim pergi semula kerumah ibu tirinya, menceritakan kepada ibu tirinya tentang mimpi yang dialaminya. Mimpi tersebut bermula setelah kematian ayahnya. Ibu tirinya merasakan tidak mungkin sebab aruah ayanya adalah seorang yang taat beribadah dan rajin bersedekah. Suka menolong orang susah. Tidak pernah lambat menjelaskan zakat perniagaannya. Bagaimana dia boleh terseksa. Ibu tirinya berpendapat itu mungkin bukan aruah suaminya. Mungkin orang lain.

Setelah panjang lebar berbincang dengan ibu tirinya, dia pun mengambil keputusan untuk balik. Ketika keluar daripada rumah tersebut, dia bertemu dengan seorang lelaki. Lelaki tua tersebut bertanya ini kah rumah Datuk Azlan bin Affendi (bukan nama sebenar). Ustaz Halim menjawab betul. Dia ada dirumahkah? Tanya lelaki tua tersebut.

Kemudian tanpa banyak soal, ustaz Halim membawa orang tua tersebut ke kubur aruah ayahnya. Di dalam perjalanan, Ustaz Halim menceritakan segala-galanya dan orang tua tersebut menceritakan pula dia adalah sahabat karib kepada kawannya Azlan. Beberapa minggu yang lepas dia terbaca satu buku dan dibelakang buku tersebut ada biodata kawannya itu. Lalu dia terus datang ke KL untuk berjumpa dengannya.

Sebelum sampai ke kubur, mereka singgah sebentar minum di warung kopi. Ustaz Halim bertanya dengan orang tua tersebut. Pernahkan pakcik berselisih paham dengan ayah saya? Jawap orang tua tersebut, tidak pernah dan kalau adapun dia telah mengampunkan segala dosanya. Ustaz Halim terus bertanya berkenaan dengan hutang. Orang tua itu kata tidak pernah Azlan berhutang dengannya.

Mereka terus ke kubur dan berdoa. Selesai berdoa orang tua terebut teringat peristiwa sebelum mereka berpisah ketika perang Jepun. Ketika itu kami sedang minum kopi di warung. Azlan telah tergesa-gesa pulang dan meminta dia membayarkan duit minum kopi yang berharga 5 sen dahulu. Dia berjanji akan membayar balik. Kemudian Jepun menyerang kampung kami dan kami terus berpisah. Orang tua tersebut terus berdao Ya Allah aku halalkan hutang lima sen yang kawan ku Azlan berhutang kepada ku.

Setelah hari itu, Ustaz Halim tidak lagi diganggu dengan mimpi tersebut lagi.

Ini adalah kisah benar (Nama sebenar dirahsiakan oleh penulis).

Moral cerita:- Renungilah hadith nabi berikut:

Sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bermaksud:

"Roh seorang mukmin yang berhutang jika hutangnya tidak dijelaskannya maka tergantung-gantunglah ia di antara langit dan bumi, yang bererti terseksalah roh itu hingga dibiarkan hutangnya itu"

Dari kisah ini, Datuk Azlan masih beruntung kerana dia mendapat anak yang soleh (Ustaz Halim). Dan dengan berkat anak yang soleh ini dia dapat mengadu kepada anaknya didalam mimpi kemudian terbebas ia dari hutang yang sangat kecil iaitu 5 sen dan telah dapat terbebas dari seksaan yang dahshat iaitu Roh teawang-awang diantara langit dan bumi.

Oleh itu, walaupun banyak amal ibadat kita, banyak sedekah kita, jika ada hutang yang tidak selesai walaupun satu sen pasti roh kita akan terseksa setelah kita mati.

Oleh itu, jika berhutang hendaklah ditulis dan beritahu kepada waris kita sebelum kita mati supaya waris kita dapat menyelesaikannya.

Seperti firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 282:

"Wahai orang mukmin, apabila kamu menjalankan sesuatu urusan dengan cara berhutang (yang bertempoh) hingga ke ssuatu masa yang tertentu maka hendaklah kamu menulisnya (kadarnya dan tempohnya) dan hendaklah ada jurutulis yang menulisnya dengan adil dan benar, dan janganlah seorang penulis itu enggan menulis/mencatit sebagaimana Allah telah ajarkan. Oleh itu hendaklah penulis itu mengikut yang merencanakan oleh pihak yang terlibat dengan penuh rasa taqwa kepada Allah Tuhannya dan janganlah dia mengurangkan sesuatupun dari jumlah atau kadar dan tempoh masa berhutang itu dimulakan hingga selesai dibayarkan balik dengan sempurna."

Kisah Hidup Ibn Rusyd

Ibnu Rusyd atau nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad lahir di Kardova pada tahun 1126. Beliau ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes.

Keturunannya terdiri daripada golongan yang berilmu dan ternama. Bapanya dan datuknya merupakan kadi di Kardova. Oleh itu, beliau telah dihantar untuk berguru dengan Ibnu Zuhr yang kemudiannya menjadi rakan karibnya.

Ibnu Rusyd mempelajari ilmu fiqh dan perubatan daripada rakannya yang juga merupakan tokoh perubatan yang terkenal di Sepanyol, Ibnu Zuhr yang pernah bertugas di sebagai doktor istana di Andalusia.

Sebelum meninggal dunia, beliau telah menghasilkan bukunya yang terkenal Al Taysir. Buku itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan bahasa Inggeris dengan judul Faclititation of Treatment.

Selain menjalin perhubungan yang akrab dengan Ibnu Zuhr, Ibnu Rusyd juga mempunyai hubungan yang baik dengan kerajaan Islam Muwahidin. Hubungan ini telah membolehkan Ibnu Rusy dilantik sebagai hakim di Sevilla pada tahun 1169. Dua tahun kemudian, beliau dilantik menjadi hakim di Kardova.

Selepas beberapa waktu menjadi hakim, beliau dilantik sebagai doktor istana pada tahun 1182 berikutan persaraan Ibn Tufail. Ramai yang berasa cemburu dan dengki dengan kedudukan Ibnu Rusyd. Kerana desakan dan tekanan pihak tertentu yang menganggapnya sebagai mulhid, beliau dibuang ke daerah Alaisano.

Setelah selesai menjalani tempoh pembuangannya, beliau pulang semula Kardova. Kehadirannya di Kardova bukan sahaja tidak diterima, tetapi beliau telah disisihkan oleh orang ramai serta menerima pelbagai penghinaan daripada masyarakatnya.

Pada lewat penghujung usianya, kedudukan Ibnu Rusyd dipulihkan semula apabila Khalifah Al-Mansor Al-Muwahhidi menyedari kesilapan yang dilakukannya. Namun, segala kurniaan dan penghormatan yang diberikan kepadanya tidak sempat dikecapi kerana beliau menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1198.

Kematiannya merupakan kehilangan yang cukup besar kepada kerajaan dan umat Islam di Sepanyol. Beliau tidak meninggalkan sebarang harta benda melainkan ilmu dan tulisan dalam pelbagai bidang seperti falsafah, perubatan, ilmu kalam, falak, fiqh, muzik, kaji bintang, tatabahasa, dan nahu.

Antara karya besar yang pernah dihasilkan oleh Ibnu Rusyd termasuklah "Kulliyah fit-Thibb" yang mengandungi 16 jilid, mengenai perubatan secara umum, Mabadil Falsafah (Pengantar Ilmu Falsafah), Tafsir Urjuza yang membicarakan perubatan dan tauhid, Taslul, buku mengenai ilmu kalam, Kasyful Adillah, yang mengungkap persoalan falsafah dan agama, Tahafatul Tahafut, ulasannya terhadap buku Imam Al-Ghazali yang berjudul Tahafatul Falaisafah, dan Muwafaqatil Hikmah Wal Syari'a yang menyentuh persamaan antara falsafah dengan agama.

Siri karya tulisan tersebut menunjukkan betapa penguasaan Ibnu Rusyd dalam pelbagai bidang dan cabang ilmu begitu ketara sekali sehingga usaha untuk menterjemahkan tulisan beliau telah dilakukan ke dalam bahasa lain. Buku "Kulliyah fit-Thibb" telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada tahun 1255 oleh Bonacosa, orang Yahudi dari Padua.

Kemudian buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dengan judul General Rules of Medicine. Hasil pemikiran yang dimuatkan dalam tulisannya, terutamanya dalam bidang falsafah, telah mempengaruhi ahli falsafah Barat. Dua orang ahli falsafah Eropah, iaitu Voltaire dan Rousseau dikatakan bukan sekadar terpengaruh oleh falsafah Ibnu Rusyd, tetapi memperolehi ilham daripada pembacaan karyanya.

Pemikiran Voltaire dan Rousseau telah mencetuskan era Renaissance di Perancis sehingga merobah wajah Eropah keseluruhannya sebagaimana yang ada pada hari ini. Masyarakat Barat sebenarnya terhutang budi kepada Ibnu Rusyd keranapemikirannya, sama ada secara langsung ataupun tidak langsung, telah mencetuskan revolusi di benua Eropah.

Pemikirannya memungkinkan masyarakat di sana keluar daripada zaman kegelapan menuju era kemajuan industri yang pesat. Hospital Les Quinze-Vingt yang juga merupakan hopital pertama di Paris didirikan oleh Raja Louis IX berdasarkan model hospital Sultan Nuruddin di Damsyik yang kaedah perubatannya merupakan hasil daripada idea dan pemikiran Ibnu Rusyd.

Ibnu Rusyd juga telah menulis sebuah buku mengenai muzik yang diberi judul "De Anima Aristoteles" (Commentary on the Aristotle's De Animo). Hasil karyanya ini membuktikan betapa Ibnu Rusyd begitu terpengaru dan tertarik oleh ilmu logik yang dikemukakan oleh ahli falsafah Yunani, Aristotle.

Pembicaraan falsafah Ibnu Rusyd banyak tertumpu pada persoalan yang berkaitan dengan metafizik, terutamanya ketuhanan. Beliau telah mengemukakan idea yang bernas lagi jelas, dan melakukan pembaharuan semasa membuat huraianya mengenai perkara tersebut.

Pembaharuan ini dapat dilihat juga dalam bidang perubatan apabila Ibnu Rusyd memberi penekanan tentang kepentingan menjaga kesihatan. Beberapa pandangan yang dikemukakan dalam bidang perubatan juga didapati mendahului zamannya. Beliau pernah menyatakan bahawa demam campak hanya akan dialami oleh setiap orang sekali sahaja.

Kehebatannya dalam bidang perubatan tidak berlegar di sekitar perubatan umum, tetapi juga merangkum pembedahan dan fungsi organ di dalam tubuh manusia.

Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ibnu Rusyd turut menjangkau bidang yang berkaitan dengan kemasyarakatan apabila beliau cuba membuat pembahagian masyarakat itu kepada dua golongan iaitu golongan elit yang terdiri daripada ahli falsafah dan masyarakat awam.

Pembahagian strata sosial ini merupakan asas pengenalan pembahagian masyarakat berdasarkan kelas seperti yang dilakukan oleh ahli falsafah terkemudian, seperti Karl Max dan mereka yang sealiran dengannya.

Apabila melihat keterampilan Ibnu Rusyd dalam pelbagai bidang ini, maka tidak syak lagi beliau merupakan tokoh ilmuwan Islam yang tiada tolok bandingannya. Malahan dalam banyak perkara, pemikiran Ibnu Rusyd jauh lebih besar dan berpengaruh jika dibandingkan dengan ahli falsafah yang pernah hidup sebelum zamannya ataupun selepas kematiannya.



Kisah Di Sebalik Ungkapan “Tak ada apa-apa”

Beberapa bulan yang lalu hati saya tiba-tiba rasa berdebar, cemas, bimbang dan runsing. Perasaan itu datang bukan sekali dua malah terlalu kerap. Ketika memandu pun saya turut diserang rasa yang demikian. Saya cuba dapatkan nasihat doctor. Doktor kata takde apa-apa. Hairan juga! Sewaktu balik ke kampung, saya bertemu dengan guru mengaji Quran. Saya ceritakan perkara yang saya alami. "Mungkin ada buat silap dengan mak kot. Cuba check,"katanya. Saya tersandar seketika. Insiden apakah yang boleh membuatkan saya diuji sebegini rupa? Puas saya memikirkannya. Seingat saya, walau ke mana saya hendak pergi dan apa yang saya nak buat, tak pernah saya lupa memberitahu mak. Meminta maaf memang saya jadikan kebiasaan dalam diri. Saya balik ke rumah mak, lalu saya ceritakan peristiwa yang saya alami itu.

Saya pohon padanya, "Mama, Sabri nak tanya dari hati ke hati, adakah Sabri pernah buat dosa dengan mama yang mama tak ampunkan?" Tak ada apa-apa. Mama restu dengan apa yang Sabri buat sekarang ini." Saya masih tak puas hati. Esoknya saya tanya lagi. Mama masih menjawab,"Tak ada apa-apa". Saya masih tidak puas hati lagi. Malam itu saya munajat denganTuhan minta Allah tunjukkan jalan kebenaran. Hari ketiganya dalam keadaan berteleku, saya mengahadap mama sekali lagi. Mama ketika itu sedang berhat di sofa. Saya pandang wajah mama, saya genggam erat tangannya erat-erat, "Mama, Sabri pohon sekali lagi, tolonglah mama luahkan apa yang terbuku di hati mama. Sbari tahu sabri ada buat salah, tapi mam tak nak bagitau." Airmata sudah membasahi pipi. Tak ada apa-apa?"Tingkah mama semula. Dalam keluhan yang dalam, ibu tuaseakan mahu bersuaratapi terdiam kembali.

Akhirnya dia bersuara. "Sabri ada satu kisah yang mam asusah nak lupakandan sesakali ingatan itu datang akan membuatkan hati mama terluka. Kadang-kadang ketika membasuh pinggan mama boleh menangis tersedu-seddu mengenangkan peristiwa itu. Lukanya amat dalam, masih berbekas hingga sekarang." Saya terkedu. Mama menyambung, "Sabri tentu inagt arwah ayah meninggal ketika adik masih kecil. Tanggungan kita ketika itu sangat berat. Duit pencen ayah memang sedikit dan tak cukup nak tampung hidup kita, Sabri ingat tak?" Mama mula menangis. Saya tunduk. Selepas SPM Sabri ditawarkan menjadi guru sandaran, wang hasil titik peluh Sabri tu mama gunakan untuk perbelanjaan adik-adik. Satu hari Sabri bagitau mama Sabri nak melanjutkan pelajaran. Mama merayu supaya hajat itu ditangguhkan dulu sebab kita kesempitan wang dan minta Sabri terus bekerja. Berkali-kali Sabri minta dan merayu pada mama nak sambung belajar juga. Akhirnya mama terpaksa melepaskan Sabri belajar dalam hati yang penuh terpaksa."

Saya benar-benar terkejut. Mama menyambung lagi, "Cuba bayangkan ketika itu kalau mama tak izinkan Sabri pergi, mama ras Sabri kan berkeras pergi juga. Dan perginya Sabri ketika itu adalah sebagai anak derhaka!" Saya meraung sepuas-puasnya, terjelepuk lembik di pangkuan mama. Mulai hari ini mama ampunkan semua dosa Sabri. Adik-adik pun dah berjaya. Segala yang terbuku di hati dah habis mama luahkan. Mama harap mama dapat mengadap tuhan dengan hati yang tenang." Ungkapan terakhir mama terasa bagaikan air sungai jernih yang mengalir sejuk ke seluruh urat saraf saya seakan membasuh dosa yang lalu. Badan saya terasa ringan yang amat sangat. Syukur kepada Allah hati saya kembali tenang. Terasa kerja-kerja yang dibuat semakin dibantu Allah. Sejak peristiwa itu saya selalu berpesan kepada anak-anak, ahli keluarga dan kawan-kawan agar bersihkan hubungan hati kita dengan ibu kerana ia sebagai jambatan menuju ke syurga. Saya yeng terlibat dalam program motivasi turut menceritakan pengalamn saya ini kepada peserta kursus. Bukan niat di hati untuk berbangga tapi apa yang saya harapkan semua orang dapat berbuat baik dengan ibu, demi kebaikan didunia dan di akhirat.

Suatu hari selepas selesai menyampaikan ceramah di sebuah kem motivasi, saya dicuit oleh seorang pegawai lelaki yang sudah melewati usia 40-an. Ën Sabri, bulan depan telefon saya." Saya kehairanan. Dari sumber yang diketahui, penganjur program memaklumkan lelaki tersebut mengambil cuti seminggu untuk pulang kek kampung. Sebulan kemudian saya menghubunginya dengan telefon."Ën Sabri terima kasih banyak-banyak kerana mengingatkan saya tempoh hari. Kalau tidak saya tak tahulah nasib saya." Suara ellaki itu seakan sebak. Saya bagaikan berteka-teki dengannya. Menurut ceritanya, selepas program tersebut dia terus pulang ke kampung menziarahi ibunya yang sudah terlalu uzur dan sudah sekian lama tidak juga dijengah bertanyakan khabar berita. Sampai di kampung ibu yang uzur itu dipeluk dan dicium. Ibu tua itu kehairanan kerana selama ini si anak tidak pernah berbuat demikian. Dalam tangisan yang penuh syahdu si anak memhon ampun dan maaaf di atas segala silapnya selam ini.

"Syukur kamu dah insaf. Selam hari ini kamu tidak pernah meminta maaf bersunguh-sungguh. Kamu mungkin jadi nak derhaka kalau mak tak ampunkan dosa kamu yang satu ini. Umur mak dah 80 tahun. Selama 50 tahun mak memendam rasa. Dosa yang lain mak boleh ampunkan, taapi dosa yang satu ini mak rasa sungguh berat dan amat tersinggung. Mak terlalu sedih anak yang mak kandung sembilan bulan, anak yang mak kenyangkan perutnya dengan air susu mak ini sanggup mengherdik mak dengan kata-kata 'órang tua bodoh. Tak ada otak'" Cerita lelaki itu, satu hari dia meminta ibunya membasuh sehelai seluar yang berjenama, dibeli hasil duit gaji pertamanya. Seluar itu terlalu kotor lalu si ibu merendamnya denga peluntur. Mak gosok dan lipat. Beberapa hari kemudian dia mencari seluar itu untuk dipakai bekerja, malangnya seluar mahal itu didapati telah bersopak-sopak warnanya. Lalu dia yang berdarah muda menjadi berang, mengherdik si ibu, "Hei, orang tua bodoh! Tak ada otak keer? Buta ker? Seluar nih mahal tau!!" Akhirnya dosa si anak diampunkan.

Daripada kedua-dua cerita ini dapatlah kita membuat kesimpulan bahawa di sebalik ungkapan 'tak ada apa-apa' dari mulut seorang ibu mungkin ada tersimpan 'apa-apa' yang sangat memilukan hati ibu, akibat tingkah laku atau tur kata kita yang menyinggung hatinya. Jagalah hati ibu, dan sentiasa minta mereka doakan kesejahteraan hidup kita. Sesungguhnya doa dari seorang ibu sangat makbul."?.. dan hendaklah kamu berbuat baik dengan sesungguhnya kepada ibu bapa?.. sesungguhnya Allah itu tidak suka kepada orang yang sombong dengan perbuatannya, sombong dengan perkataannya." An-Nisa':36

And not equal are the blind and those who see, nor are equal those who believe, and do righteous good deeds, and those who do evil. Little do you remember! Quran(24:58)

DERHAKA KEPADA IBU BAPA MENEMPA KEMURKAAN ALLAH

Dalam jalur hubungan secara mendatar di antara sesama manusia, dari segi tertib dan prioriti, hubungan dengan ibu bapa mempunyai martabat yang khusus dan tinggi. Bagi anak, dia hendaklah meletakkan pada kedudukan yang tinggi dan istimewa martabat kemuliaan ibu bapa dan wajib mendahulukan mereka sebelum orang lain dalam berbuat bakti selepas Allah Ta‘ala dan RasulNya.

Kemuliaan dan ketinggian martabat ibu bapa itu bukan diangkat oleh siapa-siapa tetapi diangkat dan dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala, sehinggakan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang maksudnya :

“Keredhaan Allah terletak pada keredhaan bapa dan kemurkaan Allah terletak pada kemurkaan bapa.”
(Hadits riwayat At-Tirmidzi)

Sebab apa Allah mengangkat martabat ibu bapa? Kerana ibu dan bapa sangat besar jasanya kepada kita. Tidak ada manusia di muka bumi ini yang lebih besar jasanya kepada kita selain ibu dan bapa. Dengan susah payah ibu kita mengandungkan dan melahirkan. Kemudian ibu bapa kita mengasuh, membesarkan, mendidik dan mencukupkan segala keperluan. Semua itu dilakukan dengan tulus ikhlas dan dengan rasa penuh kasih sayang.

Oleh itu, dalam membina hubungan sesama manusia, ibu bapa mestilah mendapat keutamaan lebih daripada orang lain. Sangat ganjil rasanya jika seseorang mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain seperti kawan-kawan di pejabat, di sekolah dan sebagainya, akan tetapi hubungan dengan ibu bapa sendiri diabaikan, apatah lagi jika diderhakai.

Tuntutan berbuat baik kepada ibu bapa bukanlah berdasarkan adat atau kebiasaan yang diwarisi turun-temurun, akan tetapi ianya merupakan tuntutan syara‘. Islam menuntut supaya setiap orang berbuat baik kepada ibu bapa, dan hukumnya adalah fardhu ‘ain. Maknanya, apabila dihukumkan fardhu ‘ain maka setiap orang wajib berbuat baik kepada ibu bapanya sendiri, dan perkara berbuat baik kepada keduanya itu bukanlah suatu yang boleh diwakil-wakilkan kepada orang lain untuk melakukannya. Tuntutan ini banyak dijelaskan melalui dalil-dalil syara‘, di antaranya sebagaimana terkandung di dalam firman Allah Ta‘ala yang tafsirnya :

“Dan Tuhanmu telah perintahkan, supaya engkau tidak menyembah melainkan kepadaNya semata-mata, dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu bapa. Jika salah seorang daripada keduanya, atau kedua-duanya sekali, sampai kepada umur tua dalam jagaan dan peliharaanmu, maka janganlah engkau berkata kepada mereka (sebarang perkataan kasar) sekalipun perkataan ‘ah!’, dan janganlah engkau menengking menyergah mereka, tetapi katakanlah kepada mereka perkataan yang mulia (yang bersopan santun). Dan hendaklah engkau merendah menghinakan diri kepada keduanya kerana belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah (untuk mereka, dengan berkata): “Wahai Tuhanku! Cucurkanlah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan mendidikku semasa kecil.”
(Surah Al-Israa’, ayat 23-24)

Di dalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman yang tafsirnya :

“Dan Kami wajibkan manusia berbuat kebaikan kepada kedua ibu bapanya; ibunya telah mengandungnya dengan menanggung susah payah dan telah melahirkannya dengan menanggung susah payah.”
(Surah Al-Ahqaf, ayat 15)

Sementara dalil-dalil yang terdiri daripada hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam yang menegaskan tentang perkara ini, di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin ‘Amr bin ‘Al-‘Ash, beliau berkata yang maksudnya :

“Seorang lelaki datang berjumpa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau meminta izin untuk berjihad, lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: “Adakah kedua ibu bapamu masih hidup?” Beliau menjawab: “Ya”, Baginda Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Maka kepada keduanyalah engkau berjihad (berbuat baik kepada keduanya dengan jiwa dan harta).”
(Hadits riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas memberi petunjuk hukum bahawa berbuat baik kepada kedua ibu bapa itu adalah lebih diutamakan berbanding tuntutan berjihad pada jalan Allah, kerana berjihad pada jalan Allah itu merupakan tuntutan fardhu kifayah (apabila sebahagian orang melakukannya maka gugurlah tuntutan kepada sebahagian yang lain), sedangkan berbuat baik dengan kedua ibu bapa itu merupakan tuntutan fardhu ‘ain, di mana setiap orang mesti melakukannya. Fardhu ‘ain lebih kuat atau lebih tegas tuntutannya berbanding fardhu kifayah. Oleh itu wajib bagi setiap orang berbuat ihsan kepada kedua ibu bapanya.

Hikmat, Rahsia, fadilat mengamal bacaan Surah

(1) BISMILLAH (Dengan Nama Allah) Barangsiapa membaca sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya terpelihara dari godaan dan gangguan syaitan, dari bencana manusia dan jin, daripada kecurian dan kebakaran, dan daripada kematian terkejut. Dan barang siapa membaca sebanyak 50 kali diahadapan orang yang zalim, hinalah dan masuk ketakutan dalam hati si zalim serta naiklah keberanian dan kehebatan kepada pembaca.

(2) SURAH AL-FATIHAH (Pembukaan) Barangsiapa membacanya sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunatnya, nescaya permintaannya di perkenankan, jika sakit lekas sembuh dan nescaya dikasihi oleh makhluk dan ditakuti oleh musuh. Barang siapa membaca 20 kali sesudah tiap-tiap sembahyang fardhu, nescaya rezkinya dilapangkan oleh Tuhan dan bertambah baik keadaannya, serta bercahaya rohaninya.

(3) AYAT AL-KURSI (Kekuasaan Allah) Barangsiapa membacanya sekali selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya terpelihara dari tipudaya dan ganguan syaitan. Dengan membacanya, seorang yang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur nescaya akan terselamat dari kecurian, kebakaran dan kekaraman. Barangsiapa sentiasa membaca ayat Al-Kursi, nescaya Allah akan kurniakan kepada ahli rumahnya kebaikkan yang tidak terhitung banyaknya. Barangsiapa berwudhuk lalu membaca sekali, nescaya Allah Akan meninggikan darjatnya setinggi 40 darjat dan Allah akan mendatangkan para malaikat menurut bilangan hurufnya, seraya berdoa untuk sipembaca sehinggalah ke hari Qiamat. Dan tersebut dalam hadith yang lain : Barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, nescaya Allah akan membuka pintu rahmat baginya hingga kesubuh, dan mengurniakan kota nur menurut bilangan rambut dibadannya. Jika sipembacanya meninggal dunia pada malam itu, ia dikira mati syahid. Hadith yang lain mengatakan: Barangsiapa membacanya selepas setiap sembahyang fardhu, nescaya akan terpelihara dari kekerasan malakul-maut, dan Allah sendiri yang mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama para Mujahid yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati Syahid. Imam Jaafar Shadiq r. a. mengatakan: Barangsiapa membaca sekali, nescaya Allah akan menghindar darinya 1,000 kesukaran duniawi, yang terkecil sekali ialah kemiskinan dan kepapaan, dan 1,000 kesukaran ukhrawi, yang terkecil sekali ialah azab neraka.

(4) SURAH AL-BAQARAH (Sapi Betina) Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surah ini (Amanarrasulu) sebelum tidur, ia akan terselamat dari segala bala bencana dan mara bahaya.

(5) SURAH ALI-IMRAN (Keluarga Imran) Barangsiapa membaca tiga ayat yang pertama dari surah ini, Nescaya ia akan mencapai kesihatan dari segala penyakit dan terselamat dari gangguan jin.

(6) SURAH AN-NISSA' (Perempuan) Barangsiapa yang membaca ayat yang ke 75 dari surah ini, nescaya ia akan terselamat dari kejahatan para penjahat.

(7) SURAH AL-MAIDAH (Hidangan) Barang siapa membaca ayat yang ke 7 dari surah ini, sebanyak yang mungkin selama 3 hari berturut -turut, insya Allah akan terselamat dari was-was semasa wudhu dan sembahyang. Barang siapa membaca ayat
89 hingga ayat 101dari surah ini, keatas air lalu diberi minum kepada orang yang bercakap dusta, nescaya ia tidak akan bercakap dusta lagi.

(8) SURAH AL-AN'AM (Binatang Ternak) Barang siapa membacanya sebanyak 7 kali, nescaya akan terhindar dari segala bala bencana. Jika ayat 63 dan 64 dari surah ini, dibaca oleh penumpang kapal, ia akan terselamat dari karam dan tenggelam.

(9) SURAH AL-A'RAAF (Benteng Tinggi) Barang kali membaca ayat 23 dari surah ini, selepas tiap-tiap sembahyang fardhu, lalu beristighfar kepada Allah, nescaya akan terampun segala dosanya. Barang siapa membaca ayat 47 dari surah ini, ia akan terpelihara dari kekacauan para penzalim serta ia akan mendapat rahmat Allah.

(10) SURAH AL- ANFAL (Rampasan) Barang siapa membaca ayat 62 dan 63 dari surah ini, nescaya dia akan di cintai dan dihormati oleh sekalian manusia.

(11) SURAH AL-BARAAH (AT-TAUBAH) (Pemutus perhubungan) Barangsiapa membacanya, nescaya akan terselamat dari kemunafiqan dan akan mencapai hakikat iman. Barang siapa membaca ayat 111 dari surah ini, dikedai atau ditempat-tempat perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu.

(12) SURAH YUNUS (Yunus) Barangsiapa membaca ayat 31dari surah ini, ke atas Perempuan yang hamil, nescaya ia melahirkan anak dalam kandungannya itu dengan selamat. Barangsiapa membaca ayat 64 dari surah ini, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk dan mengigau.

(13) SURAH AL-HUD (Hud) Barang siapa membaca, nescaya ia akan mendapat kekuatan dan Kehebatan serta ketenangan dan ketenteraman jiwa. Barang siapa membaca ayat 56 dari surah ini, pada setiap masa, nescaya ia akan terselamat dari gangguan manusia yang jahat dan binatang yang liar. Barang siapa membaca ayat112 dari surah ini, sebanyak 11 Kali selepas tiap-tiap sembahyang, nescaya akan mencapai ketetapan hati.

(14) SURAH YUSUF (Yusuf) Barang siapa membacanya, akan di murahkan rezekinya dan diberikan kemuliaan kepadanya. Barang siapa membaca ayat 64 dari surah ini, ia akan terhindar dari kepahitan dan kesukaran hidup. Barang siapa membac ayat 68 dari surah ini, nescaya Allah akan mengurniakan kesalehan kepada anak-anaknya.

(15) SURAH AR-RA'D (Petir) Barang siapa membaca ayat 13 dari surah ini, ia akan terselamat dari petir. Dan barangsiapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya Penyakit jantungnya akan sembuh.

(16) SURAH IBRAHIM (Ibrahim) Barang siapa membaca ayat-ayat 32 hingga 34 dari surah ini, nescaya anak-anaknya akan terhindar dari perbuatan-perbuatan syirik dan bida'ah.

(17) SURAH AL-IIIJ'R (Batu Gunung) Barang siapa membaca 3 ayat yang terakhir dari surah ini, ke atas perempuan yang selalu anak kandungannya gugur, nescaya anak kandungannya itu akan terselamat, dari gugurnya.

(18) SURAH BANI ISRAIL (anak-anak Israil) Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang bercakap gagap insya Allah akan hilang gagapnya itu. Barang siapa membaca ayat 80 dari surah ini, ketika ia pulang dari perjalanan, nescaya dia akan dimuliakan dan dihormati oleh orang- orang yang setempat dengannya.

(19) SURAH AL-KAHF (Gua) Barang siapa membacanya, akan terhindar dari kemiskinan dan kepapaan. Barang siapa membacanya pada malam Jumaat, nescaya dia akan mendapat rezeki yang murah.

(20) SURAH MARYAM (Maryam) Barang siapa membacanya, nescaya akan mendapat kejayaan di dunia dan di akhirat.

(21) SURAH THAAHAA (Hai Manusia) Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan mengurniakan kepadanya ilmu pengetahuan dan akan tercapai segala maksudnya. Barang siapa membaca ayat-ayat 25 hingga 28 sebanyak 21 kali, tiap- tiap hari selepas sembahyang subuh nescaya otaknya akan cerdas dan akalnya akan sempurna.

(22) SURAH AL ANBIYA (Nabi-Nabi) Barang siapa membaca ayat 83 dari surah ini, nescaya dia akan mendapat sebesar-besar pangkat di sisi Allah s. w. t

(23) SURAH AL-HAJ (Haji) Barang siapa membacanya, Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

(24) SURAH AL-MU'MINUN (Orang-orang Mukmin) Barang siapa membacanya ke atas air, lalu diberi minum kepada orang yang selalu minum minuman keras, nescaya dia tidak akan meminumnya lagi. Barang siapa membaca ayat 28 dari surah ini, nescaya perahunya akan terselamat daripada karam dan rumahnya akan terselamat dari kecurian dan serangan musuh.

(25) SURAH AN-NUUR (Cahaya) Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari mimpi-mimpi yang buruk. Barang siapa membaca ayat 35 dari surah ini, pada hari Jumaat sebelum sembahyang Asar, nescaya dia akan disegani oleh orang ramai.

(26) SURAH AL-FURQAN (Pembaca) Barang siapa membacanya sebanyak 3 kali ke atas air yang bersih, lalu air itu dipercikkan di dalam rumah, nescaya rumah itu akan terselamat dari gangguan binatang-binatang yang liar dan ular-ular yang bisa.

(27) SURAH ASY-SYU A'RA (Ahli-ahli Syair) Barang siapa membaca ayat 130 dari surah ini, sebanyak 7 kali dengan senafas ke atas orang-orang yang digigit oleh binatang-binatang yang berbisa nescaya akan hilang bisa-bisa itu.

(28) SURAH AN-NAML (Semut) Barang siapa membacanya nescaya nikmat-nikmat Allah akan kekal kepadanya.

(29) SURAH AL-QA-SHASH (Cerita) Barang siapa membacanya ke atas pekerja-pekerjanya, nescaya Mereka tidak akan mencuri dan mengkhianat. Barang siapa membaca ayat-ayat 51 hingga 55 dari surah ini, Nescaya otaknya akan cergas, akalnya akan sempurna dan budi pekertinya akan halus.

(30) SURAH AL-ANKABUT (Labah-labah) Barang siapa membacanya, nescaya demamnya akan sembuh. Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari gelisah dan keluh kesah.

(31) SURAH AR-RUM (Rum) Barang siapa membacanya, nescaya Allah akan membinasakan orang yang hendak menzaliminya.

(32) SURAH LUQMAN (Luqman) Barang siapa membacanya, nescaya ia akan terhindar dari segala-gala penyakit terutama dari penyakit-penyakit perut. Barang siapa membaca ayat 31 dari surah ini, nescaya akan terselamat dari bencana banjir.

(33) SURAH AS-SAJ DAH (Sujud) Barang siapa membaca ayat-ayat 7 hingga 9 dari surah ini, ke atas kanak-kanak yang baru lahir, nescaya ia akan terhindar dari segala- gala penyakit ruhani dan jasmani.

(34) SURAH AL-AHZAB (Golongan-golongan) Barang siapa membaca ayat-ayat 45 hingga 48 dari surah ini, nescaya ia akan mendapat kemuliaan dan kehormatan sejati. Dan barang siapa membaca ayat-ayat 60 hingga 66 dari surah ini, nescaya Allah akan membinasakan musuh-musuhnya.

(35) SURAH SABA' (Saba') Dengan membacanya, terselamatlah ia dari segala-gala bala bencana, terutamanya dari rosaknya tanam-tanaman.

(36) SURAH FAATHIR (Pencipta) Barang siapa membaca ayat-ayat 29 dan 30, nescaya Allah Akan memberkati perniagaannya.

(37) SURAH YAASIIN (Hai Manusia) Nabi kita Muhammad s. a. w bersabda : "Tiap-tiap sesuatu Mempunyai hati dan hati Al-Quran ialah surah Yaasiin." Yaasiin kerana Allah, nescaya akan terampun segala-gala dosanya kecuali dosa syirik.." Dalam satu hadith yang lain Baginda s. a. w bersabda: "Hendaklah kamu membaca surah Yaasiin ke atas pesakit-pesakitmu yang menghadapi sakaratul- maut, nescaya Allah s. w. t akan meringankan kekerasan sakaratul-maut itu."Dalam satu hadith yang lain pula Baginda s. a. w bersabda: "Aku ingin benar, agar surah Yaasiin ini dihafaz oleh tiap-tiap umatku." Barang siapa membacanya sebanyak 41 kali, pasti akan tercapai segala hajat dan cita-citanya. Barang siapa membacanya sebanyak 21 kali pada malam Jumaat, Lalu berdoa istghfar untuk kedua ibu bapanya, nescaya dosa kedua ibu bapanya akan diampunkan oleh Tuhan. Barang siapa membaca sekali ketika membuka kedai atau perniagaan, nescaya akan maju perniagaannya itu. Barang siapa membacanya sekali pada awal malam, andaikata ia mati pada malam itu, mesti ia mati syahid. Barang siapa membacanya sekali selepas tiap-tiap sembahyang Jumaat, nescaya ia akan diselamatkan dari siksa kubur. Jika dibacanya oleh seorang askar, ketika ia hendak turun kemedan peperangan, Allah akan mengurniakan kepadanya keberanian dan kegagahan, serta naiklah ketakutan pada musuh-musuhnya. Hikmat-hikmat dan khasiat-khasiat surah Yaasiin ini banyak benar didapati di dalam kitab-kitab hadith tetapi cukuplah setakat ini untuk diamal oleh anda sekalian.

(38) SURAH ASH-SHAAFFAAT (Yang Berbaris) Barang siapa membacanya, insya Allah in akan terpelihara daripada gangguan jin.

(39) SURAH SHAAD (Shaad) Dengan membaca ayat 42 dari surah ini, nescaya akan mendapat kebahagian sejati.

BERKAT REZEKI KERANA SEDEKAH

Kekayaan tidak membawa erti tanpa ada keberkatan. Dengan adanya keberkatan, harta/rezeki yang sedikit akan dirasakan seolah-olah banyak dan mencukupi. Sebaliknya tanpa keberkatan akan dirasakan sempit dan susah meskipun banyak harta.

Dalam kisah Nabi, ada diceritakan Nabi Ayub ketika sedang mandi tiba-tiba Allah datangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya. Baginda menepis-nepis dengan bajunya. Lantas Allah berfirman 'Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?' Nabi Ayub mejawab 'Ya benar, demi keagunganMu apalah makna kekayaan tanpa keberkatanMu'. Kisah ini menegaskan betapa pentingnya keberkatan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah.

Cara untuk mendapatkan keberkatan daripada Allah.
1. Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah.
2. Belanjakan harta pada jalan yang diredhai oleh Allah.
3. Berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal
4. Keluarkan sedekah wajib (zakat) jika sampai nisab dan berikan sedekah sunat kepada orang miskin dan anak yatim.
5. Bersedekah kepada anak yatim/miskin kalau boleh setiap hari.
(cari anak-anak yatim untuk diberikan). Insyallah akan diganti oleh Allah tanpa kita sedari.
6. Ikhlaskan pemberian/sedekah hanya kepada Allah bukan mengharapkan pujian dan sebagainya. (Pemberian tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri). Sedekah mulakan dengan keluarga sendiri dahulu selepas itu barulah kepada jiran dan orang-orang yang lebih jauh. Jangan anggap pemberian itu hak kita sebenarnya dalam harta kita ada hak mereka.
7. Hulurkan pemberian sunat secara rahsia - tetapi pemberian wajib
(zakat)perlu diberi secara terangan sebagai menegakkan syiar Islam.
8. Konsep sedekah : berikan sesuatu yang kita sayangi. Ini jelas dalam ayat Quran Ali Imran ayat 92
9. Cari harta dunia untuk dijadikan bekalan akhirat. (Dunia untuk akhirat
- bukan dunia untuk dunia)
10. Amalan yang diberkati ialah hasil peluh sendiri dan juga melalui jualbeli (perniagaan). Menurut Nabi 9/10 (90%) daripada sumber rezeki ialah berpunca daripada perniagaan. Makan gaji mungkin 1/10 sahaja (10%). Nabi Muhammad sendiri sebelum diutus menjadi rasul adalah seorang ahli perniagaan yang jujur, cekap dan amanah. Peniaga yang amanah akan dibangkitkan bersama para nabi dan rasul di akhirat kelak. Perniagaan merupakan amalan fardu kifayah. Barang makanan orang Islam sepatutnya dikeluarkan sendiri oleh orang Islam. Kalau tidak ada menjalankan aktiviti ini, seluruh umat Islam berdosa.
11. Hulurkan bantuan kepada janda yang ketiadaan suami.

Dalam satu hadith, Nabi menerangkan setiap awal pagi, semasa terbit matahari ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru 'Ya Tuhanku, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerana Allah. Yang satu lagi menyeru 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya (lokek)'

Orang yang bakhil tidak manfaatkan hartanya untuk dunia dan akhiratnya. Menginfaqkan (Belanjakan) harta adalah berkat, sebaliknya menahannya adalah celaka. Dalam hadith lain, nabi bersabda takutilah api neraka walaupun dengan sebelah biji tamar. Dan sabdanya lagi Sedekah itu penghapus dosa sebagaimana air memadam api.

Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah. Dan digalakkan memberi sedekah pada awal pagi. Sekiranya dapat diamalkan perkara-perkara di atas, insyallah rezeki yang dikurniakan oleh Allah akan kekal walaupun telah digunakan. Allah akan membalas atau menggantikan apa yang telah dibelanjakan. Amalkan ilmu yang ada, nanti Allah akan menambahkan ilmu lagi. Begitu juga harta - belanjakan harta yang ada, Allah akan tambahkan lagi dari sumber yang kita tidak ketahui.